Powered By Blogger

Senin, Agustus 25

ETIKA BISNIS

Penerapan CSR akan berdayaguna bagi perusahaan apabila aspek-aspek seperti komitmen organisasi perusahaan pada semua level, perubahan budaya dan perilaku dalam perusahaan, kejelasan tujuan, proses manajemen dan kinerja implementasi CSR, serta dukungan dumber sumber daya finansial dan nonfinansial terpenuhi (British Bankir’s Association, Guidance on Corporate Social Responsibility Management and Reporting for the Financial Services Sector).

Tanpa memperhatikan hal-hal ini, CSR tidak lebih dari slogan kosong. Untuk mendorong perkembangan penerapan CSR, diperlukan juga penerapan Good corpote governance (GCG) secara konsisten. Prinsip responsibilitas dalam GCG menghendaki setiap perusahaan meminimalkan eksternalisasi negatif yang harus ditanggung masyarakat.

Selain itu korporasi dituntut bertindak sebagai good citizen karena berhubungan erat dengan keseimbangan internal dan eksternal pada perusahaan sebagai entitas bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat. GCG dan CSR bukan satu pilihan terpisah, tapi satu kesatuan yang harus dijalankan bersamaan dan berkelanjutan. Ada dua alasan perusahaan menerapkan CSR.

Pertama, faktor eksternal, berupa keharusan-keharusan dalam tanggung jawab sosial. Hal ini berhubungan dengan keseimbangan eksternal sebagai aspek pokok GCG. Karena ada tuntutan masyarakat terhadap perusahaan yang sifatnya ekonomis. Tuntutan itu yang kadang-kadang dari sudut tidak sesuai dengan kepentingan bisnis perusahaan tidak sesuai.

Kedua, faktor internal, berkaitan dengan bagaimana perusahaan bersumber dari perilaku pribadi dalam mengelola. Internal drivers lain melakukan CSR berkaitan dengan peluang bisnis, yaitu CSR. Faktor eksternal dan internal harus jalan bersama. Tanpa keharusan dari luar dan kemauan perusahaan menerapkan CSR, program itu akan mengalami hambatan pelaksanaan.

Tidak ada komentar:

Mengenai Saya

Jakarta, Indonesia, Indonesia
Kekuasaan dan pengaruh perusahaan raksasa atau korporasi di berbagai sisi kehidupan masyarakat yang semakin kokoh adalah fakta empiris. Dengan kekuatan itu, dampak positif maupun negatifnya pun sangat besar. Tidak ada yang menyangkal bahwa korporasi telah memberikan sumbangan bagi kemajuan ekonomi, peningkatan sumberdaya manusia dan sebagainya. Namun, dampak negatif aktivitasnya juga berskala yang sama. Kerusakan lingkungan, proses pemiskinan dan marginalisasi kelompok masyarakat sangatlah rentan,dan semakin lebarnya kesenjangan ekonomi dan pengaruhnya terhadap proses politik di berbagai jenjang pemerintahan hanyalah sebagian dari dampak negatif itu. masih terdapat kebijakan ekonomi-politik pemerintah dan produk hukum yang kurang kondusif dalam mendorong investasi yang ramah sosial dan lingkungan. Implementasi kebijakan CSR korporasi yang bersifat kosmetikal juga masih kerap ditemukan.dan dalam Blog ini saya ingin membagi atau belajar dengan anda mengenai segala permasalahan CSR di negeri ini hingga terwujud kesetabilan dan dapat meningkatkan perekonomian INDONESIA khususnya. Bravo... Weekup...and Speakup for you future right now